BATU BARA | Sumutmerdeka.id – Tim Sulink secara resmi menagih komitmen Kapolres Batu Bara dalam pemberantasan korupsi, menyusul laporan dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan aplikasi Simple BOS di Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara. Jum’at 28 Februari 2025 pukul 11.10 Wib di Aula Wappres Jl. P. Kemerdekaan Lima Puluh Kota Kec Lima Puluh.
Dugaan korupsi yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 5,3 miliar ini telah dilaporkan ke Satreskrim Polres Batu Bara melalui surat bernomor B/30/I/Res3.3./2025 Reskrim tertanggal 21 Januari 2025.
Tim Sulink mengungkapkan bahwa pengadaan aplikasi Simple BOS ditujukan untuk seluruh sekolah SD dan SMP di Kabupaten Batu Bara sebagai media pelaporan penggunaan Dana BOS. Namun, mereka menilai pengadaan ini tidak diperlukan karena Kementerian Pendidikan RI telah menyediakan aplikasi ARKAS sebagai platform resmi pelaporan keuangan sekolah.
Selain itu, Permendikbud Ristek No. 63 Tahun 2022 Pasal 60 telah secara tegas melarang sekolah membeli aplikasi, cloud, atau hosting tambahan untuk pelaporan Dana BOS. Dengan adanya aturan ini, Tim Sulink menilai telah terjadi perbuatan melawan hukum serta inefisiensi anggaran dalam pengadaan aplikasi tersebut.
Lebih lanjut, mereka meminta dukungan publik untuk mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan supervisi terhadap penyelidikan kasus ini. Masyarakat dapat melaporkan kasus ini melalui situs resmi KPK di https://kws.kpk.go.id/, mengingat dugaan kerugian negara yang melebihi Rp 1 miliar.
“Kasus ini harus ada yang bertanggung jawab agar menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tegas Danil Fami, SH., perwakilan Tim Sulink.
Diharapkan, laporan ini segera ditindaklanjuti secara transparan dan akuntabel demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
Narahubung:
Danil Fami, SH. (+62 811-6311-946)
