BATU BARA | Sumutmerdeka.id – Budidaya ikan nila di air tawar yang dikelola oleh Kelompok Teratai di Dusun X Desa Mangkai Lama Kec Lima Puluh Kab Batu Bara Sumatera Utara, jadi perbincangan serius yang direalisasikan Dinas Perikanan dan Peternakan Batu Bara. Pasalnya, ribuan ikan nila mati massal di Danau hingga merugikan keuangan negara yang bersumber DAK Tahun 2024 kemarin. Selasa 7 Januari 2025.
Budidaya ikan nila di kerambah Jaring Apung dan ikan liar yang berada didalam Danau disebabkan adanga pembuangan limbah dari PKS Perk Gunung Bayu Simalunggun sehingga terjadi kematian masal ikan nila di areal tersebut.
Informasi kematian massal ikan diperkuat oleh Sekretaris Kelompok Teratai Ngatinah (49) warga Dusun X Desa Mangkai Lama kepada awak media ini, ribuan ikan nila mati massal, disebabkan adanya pembuangan limbah PKS Perk Gunung Bayu Simalungun.
Dari hasil pengamatan dan hasil survey yang kami lakukan dilapangan bersama Dinas Lingkungan Hidup, Indikasi kematian dari ikan-ikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh pembuangan limbah dari Pabrik Pengelolaan Kelapa Sawit (PKS) Perk Gunung Bayu, yang mana limbah tersebut masuk kelokasi kerambah budidaya ikan
Selain membuat ikan-ikan mati, air danau berbau busuk.
Sehingga mengakibatkan matinya ikan nila yang ada dalam kerambah jaring apung sebanyak ± 5.400 ekor atau sekira 1.800 Kg.
Diperkirakan kerugian sebesar Rp 70.400.000 ( Tujuh Puluh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah).
Terpisah, Kabid Lingkungan Hidup Batu Bara Tavy Juanda dalam keterangan singkat terkait ribuan kematian massal ikan di Desa Mangkai Lama, pihaknya sedang menunggu hasil Laboratorium yang didatangkan dari Provsu.
Selain itu, dirinya tidak yakin kematian massal ikan tersebut diakibatkan adanya pembuangan limbah dari PKS Perk Gunung Bayu.
Lanjut Tavy Juanda dalam pantauan kami, itu bukan disebabkan limbah PKS Perk Gunung Bayu, melainkan kurangnya penyuluhan dan pembinaan terhadap kelompok dari Dinas Perikanan dan Peternakan Batu Bara.
Ikan-ikan mati jika kita amati tidak ada ruang pernapasan ikan (Ho²) disebabkan banyak tumbuhan aceng gondok.
Bangkai ikan mati hasil analisanya? Menurut Antoni Ritonga: Klo terkait analisa laboratorium penyebab ikan mati yang di Mangkai Lama, silahkan berkoordinasi dgn PERKIM LH, kita sama-sama turun k lapangan dan tim laboratorim mereka yg melakukan analisa laboratorium airnya
Tambah Antoni Ritonga: Hasil laboratorium itu utk mendapatkan penyebab kenapa ikan mati…
Dinilai kurangnya pengawasan dan tidak lakukan pengawasan dengan baik oleh Kabid Lingkungan Hidup.
Sisi lain, Management PKS Gunung Bayu diduga lalai dalam pengawasan pencemaran limbah dari pabrik pengolahan buah sawit atau PKS di Danau tersebut.
Editor : Ucok Kodam