BATU BARA | Sumutmerdeka.id – Rumah Sakit Umum (RSU) VTC Indrapura yang kini resmi menjadi aset Pemerintah Kabupaten Batu Bara dinilai masih terbengkalai dan belum menunjukkan tanda-tanda pengoperasian, di Jl. Lintas Sumatera No.215 Kab Batu Bara Kec Air Putih Indrapura, Sipare-Pare, Kec. Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara 21257. Jum’at (23/05/2025) pukul 17.30 Wib.
- Kondisi ini memantik reaksi dari politisi senior Batu Bara, M. Rafiq, yang mendorong pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis dengan menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pusat layanan kesehatan khusus ibu dan anak, katanya.
Dalam keterangannya, Rafiq menilai RSU VTC Indrapura memiliki potensi besar untuk menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang kian mendesak, terutama di tengah meningkatnya angka kelahiran dan kasus kesehatan anak di Batubara.
“Kita bicara tentang masa depan generasi Batu Bara.
Untuk mencetak anak-anak yang sehat, cerdas, dan kuat, semuanya harus dimulai dari pelayanan kesehatan yang baik sejak dalam kandungan,” tegas Rafiq.
Aset Bernilai Tinggi, Tapi Terabaikan
RSU VTC Indrapura sebelumnya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dikenal sebagai Provincial Training Centre (PTC). Melalui Surat Keputusan Gubernur Sumut tertanggal 21 Juni 2022, rumah sakit tersebut resmi dihibahkan kepada Pemkab Batu Bara dengan nilai aset mencapai Rp 38,48 miliar, ditambah dana renovasi sebesar Rp 1,5 miliar.
Sayangnya, meskipun aset tersebut telah sah menjadi milik daerah dan menyedot anggaran besar, hingga kini belum ada kejelasan soal fungsinya.
Bangunan rumah sakit terlihat kosong, lingkungan tak terawat, dan belum ada aktivitas pelayanan yang berlangsung.
“Kita khawatir kalau ini dibiarkan terlalu lama, aset bernilai puluhan miliar ini hanya akan jadi monumen bisu kegagalan pengelolaan,” tambah Rafiq.
Dorongan Anggaran dan Komitmen Politik
Rafiq mendesak Pemkab Batu Bara untuk tidak ragu mengalokasikan anggaran besar guna memfungsikan kembali RSU VTC Indrapura.
Menurutnya, pemerintah harus hadir dengan keberanian politik untuk mengubah wajah sektor kesehatan daerah yang selama ini dinilai masih tertinggal.
“Kalau memang serius ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, pemerintah harus berani. Jangan tanggung-tanggung.
Anggarkan dengan tegas, bangun fasilitas, dan rekrut tenaga medis sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Apresiasi Penambahan Dokter Spesialis
Di sisi lain, Rafiq juga memberikan apresiasi kepada Bupati Batu Bara yang telah mengambil langkah progresif dengan menambah sebanyak 23 dokter spesialis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Batu Bara.
“Ini langkah yang patut diapresiasi. Namun, langkah ini harus didukung dengan kesiapan infrastruktur kesehatan, termasuk rumah sakit yang layak dan operasional,” pungkasnya.
Tantangan dan Harapan
Masyarakat Batubara, khususnya di wilayah pesisir dan pedalaman, masih menghadapi tantangan besar dalam akses kesehatan, mulai dari jarak tempuh hingga minimnya fasilitas. Dengan keberadaan RSU VTC Indrapura, jika dikelola serius, setidaknya satu persoalan krusial bisa terpecahkan.
Kini bola panas ada di tangan pemerintah daerah, akankah RSU VTC Indrapura tetap jadi bangunan tak berpenghuni atau bertransformasi menjadi rumah sakit spesialis yang membanggakan demi pelayanan kesehatan Batubara ke depan.” tandasnya. (Red)