
RUSIA | Sumutmerdeka.id – Konflik antara AS dan Iran semakin memanas setelah serangan AS terhadap infrastruktur nuklir Iran. Senin 23 Juni 2025.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitriy Anatolyvich Medvedev, pada hari Minggu tanggal 22 Juni 2025 menyatakan bahwa serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan signifikan dan produksi senjata nuklir Iran kemungkinan akan terus berlanjut.
Medvedev juga menyebutkan bahwa beberapa negara siap memasok senjata nuklir ke Iran.
*Dampak Konflik AS-Iran:*
*Kenaikan Harga Minyak Dunia*:
Konflik ini dapat mengganggu pasokan minyak global, meningkatkan harga minyak dunia, dan berdampak pada perekonomian Indonesia sebagai negara pengimpor minyak bumi.
*Guncangan Pasar Keuangan Global*:
Investor cenderung mencari aset-aset aman, menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan meningkatkan biaya pinjaman luar negeri bagi Indonesia.
*Tekanan terhadap Cadangan Devisa*:
Pelemahan nilai tukar Rupiah dapat meningkatkan beban utang luar negeri Indonesia dan menekan kemampuan impor.
*Potensi Gangguan Rantai Pasok Global*:
Konflik dapat mengganggu rantai pasok global, terutama untuk komoditas energi dan bahan baku industri yang vital.
Eropa Desak Deeskalasi Pasca-Serangan AS terhadap Situs Nuklir Iran.
China telah menyatakan kesiapannya untuk memediasi konflik antara AS dan Iran, dengan tujuan melindungi kepentingan nasional mereka, termasuk ketergantungan energi dan investasi di kawasan Timur Tengah. (Red)