DNA Tertua. Penelitian Temukan Mammoth Bernama ‘Yuka’ : Terkubur di Siberia Sekitar 1,2 Juta Tahun.

banner 120x600
Spread the love

 

Spesimen Yang Ditemukan Adalah Seekor Mammoth Berbulu Bernama “Yuka” di Perkirakan Seberat Satu Ton. 

SIBERIA | Sumutmerdeka.id – Spesimen Yang Ditemukan Adalah Seekor Mammoth Berbulu Bernama “Yuka” di Perkirakan Seberat Satu Ton. Terkubur Hampir 40.000 Tahun di Bawah es Siberia Rusia, Bangkai Anak Mammoth Seberat Satu Ton di Temukan Dalam Kondisi Luar Biasa Masih Berbulu, Berdaging Dan Berdarah.

b-bara2

Penemuan anak mammoth bernama Yuka di Siberia, Rusia pada tahun 2010 merupakan salah satu temuan paleontologi paling luar biasa dalam dekade terakhir.

Yuka adalah seekor mammoth berbulu yang terawetkan dengan baik selama sekitar 39.000 tahun dalam es. Selasa 24 Juni 2025.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Yuka :

*Kondisi Tubuh yang Sangat Terawat*:

Yuka memiliki rambut dan otot yang masih utuh, serta darah cair yang berhasil diambil dari tubuhnya.

Ini memungkinkan para ilmuwan melakukan penelitian genetika lanjutan dan mempertimbangkan kemungkinan kloning spesies yang telah punah.

*Penyebab Kematian*:

Diperkirakan Yuka tewas setelah terperosok di rawa, dan suhu beku ekstrem di sekitarnya membantu menjaga tubuhnya dalam kondisi hampir sempurna.

*Penelitian dan Kloning*:

Para ilmuwan telah mulai mengeksplorasi kemungkinan menghidupkan kembali mammoth berbulu menggunakan teknologi kloning dengan sampel jaringan dan darah dari Yuka.

*Perbandingan dengan Temuan Lain*:

Sebelumnya, pada tahun 1977, seekor mammoth kecil ditemukan secara tidak sengaja.

Namun, kondisi pelestarian Yuka jauh lebih baik, menjadikannya spesimen yang sangat berharga untuk sains dan sejarah.

*DNA Tertua*:

Penelitian lain menunjukkan bahwa DNA tertua di dunia ditemukan dari mammoth yang terkubur di Siberia, berusia sekitar 1,2 juta tahun.

Ini membuka kemungkinan bagi peneliti untuk memulihkan DNA yang lebih tua dari mammoth dan spesies lainnya.

Penemuan Yuka dan analisis DNA mammoth purba memberikan wawasan penting tentang kehidupan dan kematian hewan zaman es, serta membuka peluang baru dalam penelitian genetika dan kloning.

Penemuan bangkai anak mammoth di Siberia, Rusia, yang masih berbulu, berdaging, dan berdarah setelah terkubur hampir 40.000 tahun di bawah es merupakan salah satu temuan paleontologi paling luar biasa.

*Fakta Menarik tentang Yuka:*

Yuka ditemukan dalam kondisi yang sangat baik karena terkubur dalam es yang membantunya terawetkan dengan baik.

Siberia sendiri merupakan wilayah luas di Rusia yang memiliki sejarah paleontologi besar, dengan banyak fosil hewan prasejarah yang ditemukan di lapisan tanahnya.

Wilayah ini juga memiliki iklim subarktik benua dengan suhu rata-rata tahunan yang sangat rendah. Penemuan Yuka membuka peluang baru dalam penelitian genetika dan kloning, serta memberikan wawasan penting tentang kehidupan dan kematian hewan zaman es. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *