Berita  

Bupati Batu Bara Menilai Wilayah Pesisir Tanjung Tiram Diduga Pintu Masuk Narkoba.

banner 120x600
Spread the love

BATU BARA | Sumutmerdeka.id –
Kabupaten Batu Bara dinilai menjadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba di Sumatera Utara. Posisi geografis yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan memiliki banyak pelabuhan kecil atau “jalur tikus” membuat wilayah ini rentan menjadi pintu masuk narkotika, khususnya sabu-sabu.

Kekhawatiran itu mencuat dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang digelar di aula Kantor Bupati Batu Bara pekan lalu.

b-bara2

Dalam sambutan Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian menyebutkan bahwa wilayah pesisir seperti Tanjung Tiram, dll diduga menjadi jalur utama masuknya narkoba ke wilayah hukum Polres Batu Bara.

“Wilayah kita memiliki banyak pelabuhan kecil dari Pagurawan, Medang Deras, hingga Kapal Merah di Kecamatan Nibung Hangus. Ini jadi tantangan serius karena diduga sabu-sabu masuk hingga empat kilogram per minggu,” kata Bupati Baharuddin.

Senada dengan itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Batu Bara, AKBP Arnis Syafni Yanti mengungkapkan keprihatinan terhadap maraknya peredaran narkoba di sejumlah kecamatan, khususnya Lima Puluh Pesisir dan Tanjung Tiram,dll. “Kedua wilayah ini menunjukkan potensi besar sebagai jalur masuk utama narkoba. Situasinya cukup mengkhawatirkan,” ujar AKBP Arnis.

Sementara itu, keresahan masyarakat terhadap lemahnya penindakan terhadap bandar narkoba juga turut disorot. Beberapa tokoh lokal menyayangkan bahwa upaya pemberantasan selama ini kerap hanya menyasar pengguna, bukan pelaku utama atau jaringan pengedar yang diduga masih bebas beroperasi.

Masyarakat berharap aparat penegak hukum (APH) memperkuat pengawasan dan memberantas jaringan narkoba hingga ke akar. Peredaran narkoba dinilai telah menimbulkan efek domino terhadap tingginya angka kenakalan remaja dan kriminalitas di wilayah Batu Bara. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *