BATU BARA | Sumutmerdeka.id – Proyek Multiyears APBD Sumut sebesar Rp 2,7 Triliun masuk diperuntukan untuk pembangunan jembatan di Jl. Besar Pesisir Desa Dahari Selebar Kec Talawi Kab Batu Bara Sumatera Utara tidak sesuai target yang ditetapkan dalam perencanaan. Pasalnya, pengerjaan proyek tersebut juga dinilai berpotensi terjadi kecurangan yang terindikasi dugaan korupsi. Selasa 27 Agustus 2024.
Pantauan dilokasi kegiatan, kualitas beton K250 yang diperuntukan juga tidak transparansi.

Selain itu, bangunan jembatan menanjak 180°, pondasi lantai masih dimanfaatkan oleh pihak penyedia, titik borfeel tidak dapat diketahui posisi mana yang dibor, akibat lokasi pekerjaan proyek tertutup bagi umum.
“Oleh karena itu, bisa pastikan bahwa pengerjaannya itu tidak lagi sesuai dari perencanaan di karena banyak pelanggaran yang terjadi, misalnya Spesifikasi dan teknis serta pelanggaran administrasi,”
M. Sukri, S.H selaku Lembaga Pengawal Hak-hak Publik menilai setingkat proyek multi year tidak mampu menyediakan akses jalan bagi warga, ini patut diduga anggaran pembuatan jembatan darurat dikantongi.
Dalam plank proyek Pemprovsu Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi kegiatan pembangunan jalan dan jembatan untuk kepentingan strategis daerah Provsu.
Dilokasi telah disiapkan jembatan darurat namun tidak diperbolehkan kenderaan roda empat melintas untuk dimanfaatkan pengguna jalan, sebelum pekerja yang menangani proyek multiyears berupa jembatan yang terletak diatas sungai pada ruas jalan lintas pantai kawasan perumahan nelayan Dahari Selebar ini dibongkar untuk dibangun, sejalan pendroupingan alat berat.
Sedangkan pekerjaan meliputi peningkatan Struktur jalan provinsi jurusan Simpang Tanjung Kasau-Bandar Masilam (batas Kab Simalungun) di Kab Batu Bara. Peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Bandar Khalifah (batas Kabupaten Sergai)-Desa Lalang (akses Inalum) di Kab Batu Bara.
Peningkatan struktur jalan provinsi Simpang Sono (akses Inalum)-Simpang Empat Timbangan Tanjung Tiram) di Kab Batu Bara, pembangunan jembatan gotak pada ruas jalan provinsi Simpang Sono (akses Inalum)-Simpang Empat Timbangan Tanjung Tiram) di Kab Batu Bara, pembangunan saluran drainase /gorong-gorong pada jalan provinsi di Kab Batu Bara.
Terpisah, penyedia jasa Waskita SMJ Utama KSO, konsultan/MK, PT Citra Diecona KSO PT. Perentjana Djaja, di konfirmasi kru media detiknews86.com, pada hari selasa tanggal 09 Januari 2024 Agus akui dan mengatakan bahwa anggaran pembangunan jembatan Desa Dahari Selebar dari APBD Sumut itu diambil 0,02% dari mata anggaran sebesar Rp 2,7 Triliun.
Pengerjaan pembangunan jembatan dengan masa waktu pekerjaan 450 hari kalender tahun 2023, ungkapnya lagi para pekerjaan disini yang didatangkan dari pulau jawa memiliki sertifikat sesuai skilnya masing-masing, tutup agus.
Sisi lain, salah seorang warga akui dalam pembangunan jembatan darurat yang dibuat oleh Waskita dapat dicurigai, jika kita lihat dari jembatan itu ya!! tidak sesuailah dilalui oleh kenderaan selain sepeda motor, sebab jembatan itu seharusnya dapat dilalui oleh mobil pribadi, atau khususnya roda empat, ucap warga.
Konfirmasi Sumutmerdeka.id pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2024 sekira pukul 17.24 Wib terkait jembatan di dahari selebar terjadi pembiaran pada badan jalan tidak di hotmix.
Begini jawab agus selaku pihak rekanan dari Provinsi, saya kurang tau, yang tau waskita, coba tanya manager ke waskita saja. ” Akui agus, yang team lama sudah bubar, termasuk pekerja juga sudah bubar, sebab proyek di tarik lagi sama pupr, tutup Agus.
Penulis : Redaksi Sumutmerdeka
Editor : Ucok Kodam