Strategi Raden Wijaya Hancurkan Pasukan Mongol.

banner 120x600
Spread the love

KEDIRI | Sumutmerdeka.id – Pertempuran antara Pasukan Kerajaan Kediri dan Pasukan Mongol terjadi pada tahun 1293, Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan Mongol, mengirimkan pasukan ke Jawa untuk menghukum Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari yang telah menolak untuk tunduk kepada Mongol. Namun, Raja Kertanegara telah terbunuh oleh Jayakatwang, penguasa Kediri, sebelum pasukan Mongol tiba.

Pasukan Mongol, yang dipimpin oleh Jenderal Shi-bi, tiba di Jawa dan bergabung dengan pasukan Jayakatwang.

b-bara2

Mereka kemudian menyerang Kerajaan Singhasari, yang dipimpin oleh Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara.

Raden Wijaya menggunakan strategi cerdas untuk mengalahkan pasukan Mongol.

Ia memanfaatkan kelemahan pasukan Mongol, yaitu ketidakbiasaan mereka dengan medan perang di Jawa yang berawa dan berlumpur.

Raden Wijaya juga memanfaatkan dukungan dari rakyat Jawa yang tidak menyukai pasukan Mongol.

Pertempuran antara pasukan Raden Wijaya dan pasukan Mongol terjadi di Sungai Tambora.

Pasukan Raden Wijaya menggunakan taktik perang gerilya, menyerang pasukan Mongol dari berbagai arah dan kemudian mundur ke dalam hutan.

Pasukan Mongol, yang tidak terbiasa dengan medan perang seperti itu, menjadi bingung dan kehilangan kendali.

Pertempuran berakhir dengan kemenangan pasukan Raden Wijaya.

Pasukan Mongol dipukul mundur dan banyak dari mereka yang terbunuh atau ditangkap.

Setelah pasukan Mongol dikalahkan oleh Raden Wijaya di Jawa, mereka dipukul mundur dan terpaksa meninggalkan Jawa.

*Pasukan Mongol*

Pasukan Mongol yang dikalahkan kemungkinan besar kembali ke Tiongkok melalui jalur laut.

Mereka mungkin berlayar dari pelabuhan-pelabuhan di Jawa, seperti Tuban atau Gresik, menuju ke Tiongkok Selatan, kemungkinan ke provinsi Fujian atau Guangdong.

Pasukan Mongol juga mungkin menggunakan jalur perdagangan yang sudah ada sebelumnya, seperti Jalur Sutra Laut, untuk kembali ke Tiongkok. Jalur ini menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara dan India melalui jalur laut.

Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa pasukan Mongol berhenti di pulau-pulau lain di Asia Tenggara, seperti Sumatera atau Kalimantan, sebelum kembali ke Tiongkok.

Namun, informasi ini masih belum jelas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Kekalahan pasukan Mongol di Jawa memiliki dampak yang signifikan pada sejarah Asia Tenggara.

Kekalahan ini menghambat ekspansi Mongol ke Asia Tenggara dan memungkinkan kerajaan-kerajaan lokal, seperti Majapahit, untuk berkembang dan menjadi kekuatan yang dominan di kawasan tersebut.

Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit, yang menjadi salah satu kerajaan terbesar di Jawa.

Dengan demikian, Pasukan Kerajaan Kediri, yang dipimpin oleh Raden Wijaya, berhasil menghancurkan Pasukan Mongol dan mempertahankan kemerdekaan Jawa. (Red)

Sumber : Sejarah Nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *